Senin, 10 Agustus 2015

Riwayat Hidup Archimedes


 “Eureka! Eureka!” kata yang diucapakan ilmuwan terkenal yang satu ini setelah menemukan konsep massa jenis untuk memecahkan kasus “mahkota raja”. Penemuan-penemuan yang sederhana namum berkontribusi besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknik. Pernahkan kamu mendengar istilah “katrol”, “katapel”, dan “pompa air”? Atau istilah lain yang paling familiar yaitu “pi”? Yah, itulah penemuan-penemuan  Archimedes, dan masih banyak lagi.


Archimedes yang hidup di Yunani pada tahun 287 sampai 212 SM, adalah seorang matematikawan, fisikawan, astronom sekaligus filusuf. Archimedes dilahirkan di kota pelabuhan bernama Syracuse, kota ini sekarang dikenal sebagai Sisilia.

Keluarganya adalah kelas aristrokrat. Ayahnya, seorang astronom yang bernama Pheidias yang mempunyai hubungan dengan Raja Heiro II yang berkuasa di Syreceus pada masa itu. Tak heran jika Archimedes berteman baik dengan Gelon, putra sang Raja. Kelak dua sahabat ini menjadi matematikawan andalan raja.

Semasa muda, Archimedes menuntut ilmu di Alexandria Mesir. Pada saat itu dia menjalin persahabatan dengan dua Matematikawan, Conon dan Eratosthenes. Conon adalah matematikawan yang sangat dihormati Archimedes. Sementara Eratosthenes adalah matematikawan sekaligus astronom yang suka bersolek. Archimedes kerap berbagi pemikiran dan berdiskusi dengan mereka. Conon kemudian meninggal dunia dan surat-menyurat dengan Archimedes digantikan oleh Dositheus, murid Conon.

Versi lain menyebutkan bahawa Archimedes berguru pada murid Euclid. Archimedes dapat disebut sebagai matematikawan sekaligus fisikawan pertama yang menemukan “mesin perang”, alat-alat mekanis serta pompa air untuk mengangkat air Sungai Nil guna mengairi tanah-tanah diseluruh nageri.

Nama Archimedes menjadi terkenal setelah ia melompat dari bak mandinya dan berlari-lari telanjang setelah menemukan cara untuk membuktikan bahwa mahkota raja tidak terbuat dari emas murni. Ucapannya "Eureka (aku menemukannya)". menjadi terkenal sampai saat ini. Kisah itu diawali oleh sikap seorang tukang emas yang tidak jujur karena mencampurkan perak ke dalam mahkota pesanan Hiero. Sang raja pun curiga dan menyuruh Archimedes memcahkan masalah tersebut atau melakukan pengujian tanpa merusak mahkota. Rupanya selama mandi, dia memikirkan masalah itu. Nasib si tukang emas sendiri tidak diketahui lagi. Saat itu, dia menemukan bahwa hilangnya berat tubuh sama dengan berat air yang dipindahkan. Dia meloncat dari tempat mandi dan berlari telanjang di jalanan Syracues sambil berteriak, “Eureka! Eureka!”. Saat itu dia menemukan hukum pertama hidrolistik. Ia juga mendefinisikan perbandingan antara keliling lingkaran dan jari-jari lingkaran yang dikenal sebagai phi sebesar 3.1429.

Raja Hiero II kala itu terikat perjanjian dengan bangsa Romawi. Syracuse harus mengirimkan gandum dalam jumlah yang besar pada bangsa Romawi, agar mereka tidak diserang. Hingga pada suatu ketika Hiero II tidak mampu lagi mengirim gandum dalam jumlah yang ditentukan. Karena itu Archimedes ditugaskan merancang dan membuat kapal jenis baru untuk memperkuat angkatan laut raja Hiero II.

Pada masa itu, kapal yang dibuat oleh Archimedes adalah kapal yang terbesar. Untuk dapat mengambang, kapal ini harus dikeringkan dahulu dari air yang menggenangi dek kapal. Karena besarnya kapal ini, jumlah air yang harus dipindahkan pun amat banyak. Karena itu Archimedes menciptakan sebuah alat yang disebut "Sekrup Archimedes". Dengan ini air dapat dengan mudah disedot dari dek kapal. Ukuran kapal yang besar ini juga menimbulkan masalah lain. Massa kapal yang berat, menyebabkan ia sulit untuk dipindahkan. Untuk mengatasi hal ini, Archimedes kembali menciptakan sistem katrol yang disebut "Compound Pulley". Dengan sistem ini, kapal tersebut beserta awak kapal dan muatannya dapat dipindahkan hanya dengan menarik seutas tali. Kapal ini kemudian diberi nama Syracusia, dan menjadi kapal paling fenomenal pada zaman itu.

Selama perang dengan bangsa Romawi, yang dikenal dengan perang “punik kedua”, Archimedes kembali berjasa besar. Archimedes mendesain sejumlah alat pertahanan untuk mencegah pasukan Romawi di bawah pimpinan Marcus Claudius Marcellus, merebut Syracuse. Saat armada Romawi yang terdiri dari 120 kapal mulai tampak di cakrawala Syracuse. Archimedes berfikir keras untuk mencegah musuh merapat di pantai. Archimedes kemudian mencoba membakar kapal-kapal Romawi ini dengan menggunakan sejumlah cermin yang disusun dari perisai-perisai prajurit Syracuse. Archimedes berencana untuk membakar kapal-kapal musuh dengan memusatkan sinar Matahari. Namun rencana ini tampaknya kurang berhasil. Hal ini disebabkan untuk memperoleh jumlah panas yang cukup untuk membakar sebuah kapal, kapal tersebut haruslah diam. Walaupun hasilnya kurang memuaskan, dengan alat ini Archimedes berhasil menyilaukan pasukan Romawi hingga mereka kesulitan untuk memanah. Panas yang ditimbulkan dengan alat ini juga berhasil membuat musuh kegerahan, hingga mereka lelah sebelum berhadapan dengan pasukan Syrcuse. Saat musuh mulai mengepung pantai Syracuse, Archimedes kembali memutar otak. Tujuannya kali ini adalah mencari cara untuk menenggelamkan kapal-kapal Romawi ini. Archimedes kemudian menciptakan alat yang disebut cakar Archimedes.  Alat ini bentuknya mirip derek pada masa kini. Setelah alat ini secara diam-diam dikaitkan ke badan kapal musuh, derek ini kemudian ditarik. Akibatnya kapal musuh akan oleng, atau bahkan robek dan tenggelam.

Selain kedua alat ini Archimedes juga mengembangkan ketapel dan balista untuk melawan pasukan Romawi. Namun sayangnya walaupun didukung berbagai penemuan Archimedes, Syracuse masih kalah kuat dibandingkan pasukan Romawi. Archimedes pun akhirnya terbunuh oleh pasukan Romawi. Saat tewas Archimedes sedang mengerjakan persoalan geometri dengan menggambarkan lingkaran-lingkaran di atas tanah. Sebelum dibunuh ia meneriaki pasukan Romawi yang lewat "Jangan ganggu lingkaranku!

Pemikiran/Penemuan
·         Archimedes terkenal dengan bukunya “hidrostatika”. Dia adalah seorang yang memiliki kemampuan besar dalam bidang Fisika Teori, seperti Lord Kelvin seorang insinyur praktis zaman kuno. Di dalam salah satu bukunya, “The Send Reckorner”, dia mengatakan bahwa 1063 butir pasir dapat memenuhi ruang kosong diantara benda-benda langit seperti yang disebut Aristarchus. Di dalam bukunya yang berjudul On Floating Bodies, dia menulis dasar-dasar hidrostatika. Dalam bukunya yang terkenal itu, dia mengatakan bahwa suatu benda padat yang berat bila dimasukkan ke dalam zat cair, maka benda padat tersebut tenggelam sampai di dasarnya, dan berat benda padat tersebut lebih ringan dibandingkan dengan beratnya pada waktu di udara. Hukum tersebut dikemukakan waktu raja Heiron meminta Archimedes untuk menyelidiki mahkota raja, apakah mahkota tersebut terbuat dari emas murni ataukah ada campurannya. Untuk keperluan itu Archimedes mengambil emas dan perak masing-masing seberat mahkota, kemudian secara berturut-turut kedua macam benda tersebut dimasukan ke dalam sebuah bak yang terisi penuh dengan penuh dengan air sehingga sebagian airnya akan tumpah; air yang tumpah tersebut ditampung. Langkah berikutnya Archimedes memasukkan mahkota raja ke dalam bak yang sama yang juga diisi penuh dengan air, kemudian air yang tumpah juga ditampung. Dengan membandingkan banyaknya air yang tumpah tersebut akhirnya diketahui bahwa mahkota tersebut bukan terbuat dari emas murni, tetapi telah dicampur dengan perak.
·         Minat utama Archimedes adalah matematika murni, bilangan, geometri, dan menghitung luas-luas bentuk geometri. Namun, Archimedes juga dikenal karena kehebatannya mengaplikasikan matematika. Dia berjasa menemukan ulir Archimedes, alat untuk mengangkat air dengan cara memutar gagang alat ini dengan tangan. Penggunaan awal alat ini adalah untuk membuang air yang masuk kedalam perahu atau kapal. Tetapi didalam perkembangannya digunakan untuk memompa air dari daratan yang lebih rendah ke tanah yang lebih tinggi. Alat ini sampai sekarang masih dipakai oleh petani diseluruh dunia.
·         Penggunaan cermin pembakar juga mengindikasikan bahwa beberapa bentuk geometri sudah diketahu Archimedes, khusunya bentuk hiperbola. Bantuk lingkaran, elipsm dan hiperbola terbentuk hanya bagaimana cara kita mengiris suatu bidang. Parabola adalah bentuk istimewa karena dapat mengambil sinar Matahari dari arah manapun, difokuskan pada suatu titik, dan mengosentrasikan semua energi cahaya pada bidang sempit untuk dipancarkan kemabli dalam berkas sinar yang sangat panas.

·         Archimedes memang sudah mencoba menghitung luas parabola, elips, dan hiperbola. Dia berhasil menentukan titik pusat gravitasi pada setengah lingkaran dan lingkaran. Archimedes adalah orang pertama yang memberikan metode “mengitung besar” (Pi) dengan derajat akurasi yang tinggi. Kontribusinya lantas menjadi pijakan penting bagi para matematikawan berikutnya.

Maksi Klaping Maubuthy

Author & Editor

...........................................................................................