Minggu, 09 Agustus 2015

Riwayat Hidup Aristarchus




Tokoh fisika yang satu ini jarang dikenal orang, namun punya peran yang besar dalam ilmu pengetahuan. Ia adalah orang pertama yang mengusulkan model heliosentris tata surya, menempatkan Matahari, dan bukan Bumi, di pusat alam semesta yang diketahui saat itu. Aristarchus adalah seorang astronom dan matematikawan Yunani kuno, namun sayang ide-ide astronominya tidak diterima dengan baik dan tergantikan oleh ide-ide Aristoteles dan Ptolemaeus,
hingga akhirnya hidup dan dibangun kembali oleh Copernicus hampir 2000 tahun kemudian.

Riwayat Hidup :
Aristarchus lahir di pulau Samos pada tahun 310 SM. Dia adalah orang pertama yang berbeda pandangan mengenai pusat jagat raya. Menurut Aristarchus, bukan Bumi sebagai titik pusat (heliosentris). Pemikiran ini pada masanya kurang bergema, kalah dengan pandangan umum yang meyakini bahwa Bumilah sebagai sebagai titik pusat (Geosentris).

Pada masa mudanya, Aristarchus belajar di Lyceum, akademi yang didirikan oleh Aristoteles. Aristarchus menulis banyak buku tentang astronomi (ilmu bintang). Tapi sebagian besar bukunya lenyap, Salah satu bukunya yang berjudul “On The Size and Distance Of The Sun and Moon”, menunjukkan bukti yang serius bagaimana ia melakukan pengukuran relatif terhadap jarak Matahari dan Bulan dari Bumi. Aristarchus mencoba mengukur besarnya Matahari dan Bulan dengan trigonometri. Tapi hasil perhitungannya tidak tepat,karena ia tidak mempunyai peralatan yang memadai. Untuk menghormati jasanya, nama Aristarchus diabadikan jadi nama kawah di Bulan. Aristarchus selain sebagai astronom juga diakui sebagai ahli matematika yang memberi banyak sumbangan sebagai pemecahan masalah aristektur. Vitruvius, salah seorang arsitek pada zamannya, sangat mengagumi Aristarchus.

Aristarchus adalah seorang yang tidak hanya berbakat dibidang matematika, tetapi ia juga orang yang memiliki kemampuan didalam mengaplikasikan bakatnya untuk memecahkan masalah-masalah yang sangat praktis. Aristarchus meninggal kira-kira pada tahun 230 SM.

Pemikiran/Penemuan :
·         Aristarchus mengemukakan teori tentang ruang angkasa yang berbeda dengan teori dari Aristoteles. Menurut Aristarchus Bumi tidak diam, tetapi bersama-sama dengan planet dan bintang-bintang yang lain bergerak secara konsentris mengelilingi Matahari. Teori ini identik dengan pendapat Copernicus pada 2.000 tahun setelah itu. Dalam teori itu dia tak menjelaskan tentang ruang angkasa ini, tetapi dia hanya menulis suatu buku berjudul : “On the Sizes and Distances of the Sun and Moon.” Tetapi Archimedes menyatakan dalam sebuah buku yang berjudul : “The Send-reckorner”, bahwa Aristarchus yang berasal dari Samos menguraikan sebuah buku yang mengandung hipotesis campuran tentang bintang dan Matahari yang tidak bergerak itu. Dalam buku tersebut menurut Archimedes, Aristarchus menyatakan bahwa Bumi yang berputar mengelilingi Matahari, sedangkan Matahari tetap berapa di tengah-tengah orbit; ukuran bintang sangatnlah besar apabila dibandingkan dengan daerah putaran Bumi. Pendapat Aristarchus yang dikisahkan Archimedes tersebut sebenarnya lebih memiliki landasan dibandingkan dengan pendapat Aristoteles sendiri (teori geosentris), tetapi karena Aristoteles dianggap lebih pintar maka pendapat Aristarchus tersebut tidak dipercaya dan dilupakan begitu saja sampai kira-kira 2.000 tahun.
·         Aristarchus percaya bahwa Matahari adalah pusat alam semesta. Ia orang pertama yang menghitung ukuran relatif Matahari, Bumi dan Bulan. Ia menemukan bahwa diameter Bulan lebih dari 30% diameter Bumi (sangat dekat dengan nilai sebenarnya yaitu 0,27 kali diameter Bumi). Ia juga memperkirakan bahwa Matahari memiliki diameter 7 kali diameter Bumi. Ini kira-kira 15 kali lebih kecil dari ukuran sebenarnya yang kita ketahui saat ini. Seorang sebagai astronom, maka Aristarchus banyak mengamati bintang dan kemudian mengetahui bahwa Bulan berbentuk bulat.
·         Pada gerhana Bulan, Bumi selalu berada diantara Matahari dan Bulan. Ia berpendapat bahwa yang menutupi Bulan adalah bayang-bayang Bumi yang “mencuri” cahaya Matahari. Bayang-bayang tersebut berbentuk lengkung hanya mungkin terjadi kalau disebabkan oleh benda yang berbentuk bulat.

Maksi Klaping Maubuthy

Author & Editor

...........................................................................................