Sabtu, 22 Agustus 2015

Riwayat Hidup Copernicus


Nicolaus Copernicus (nama Polandianya: Nicolaus Koppernik) adalah astronom, penemu Sistem Matahari atau Sistem Copernicus. Beliau dikenal sebagai Bapak Astronomi Modern, dokter, dan pengarang. Copernicus muncul pada saat  perkembangan Fisika bergerak dari metode deduksi ke ekperimen. Sebagai seorang seniman, ia banyak belajar pengetahuan-pengetahuan lain, seperti matematika, astronomi, yang ia pelajari di Universitas Bologna. Dalam bidang astronomi Copernicus banyak belajar dari Novara, seorang ahli ilmu perbintangan yang mendukung sistem Pythagoras.

Riwayat Hidup
Copernicus dilahirkan pada tanggal 14 Februari 1473 di kota Torun di tepi sungai Vistula, Polandia. Ayahnya bernama Nicholas Koppernigk, seorang pedagang kaya dan berpengaruh di Kota Torun, Polandia. Ibunya bernama Barbara Waczenrode juga berasal dari keluarga kaya. Copernicus merupakan anak bungsu dan mempunya tiga kakak yaitu Barbara yang menjadi biara, Katherina, dan Andrew . Pada saat usia 2 tahun ibunya meninggal dunia dan delapan tahun kemudian bapaknya juga meninggal dunia pada saat Copernicus berusia 10 tahun. Copernicus dan kakak-kakaknya kemudian asuh oleh pamannya Lucas Waczenrode yang kemudian menjadi uskup di Ermeland.

Nicolaus memperoleh pendidikan yang baik, menganjurkannya untuk menjadi imam. Pendidikan Nicolaus dimulai di kampung halamannya, kemudian menekuni bidang astronomi di Universitas yang terletak di kota Chelmo. Pada usia 23 tahun mempelajari hukum gereja, kedokteran, dan matematika di berbagai universitas di Bologna dan Padua, Italia. Nicolaus bergabung dengan astronom Domenico Maria Novara dan filsuf Pietro Pomponazzi. Pada akhir pendidikannya, Nicolaus telah menjadi doktor hukum gereja, matematikawan, dan dokter. Ia juga pakar bahasa Yunani, menjadi orang pertama yang menerjemahkan sebuah dokumen dari bahasa Yunani langsung ke bahasa Polandia.

Sepulangnya ke Polandia, pamannya melantik dia sebagai sekretaris, penasihat, dan dokter pribadinya, suatu kedudukan yang bergengsi. Selama puluhan tahun berikutnya, Nicolaus menjabat berbagai kedudukan administratif, baik di bidang agama maupun sipil. Meski sangat sibuk, ia melanjutkan penelitiannya tentang bintang dan planet, mengumpulkan bukti untuk mendukung suatu teori yang revolusioner bahwa Bumi bukan pusat yang tidak bergerak dari alam semesta tetapi, sebenarnya, bergerak mengitari Matahari.

Selama puluhan tahun berikutnya, melanjutkan penelitiannya. Teori ini bertentangan dengan ajaran filsuf yang terpandang, Aristoteles, dan tidak sejalan dengan kesimpulan matematikawan Yunani, Ptolemeus. Selain itu, teori Copernicus menyangkal apa yang dianggap sebagai "fakta" bahwa Matahari terbit di timur dan bergerak melintasi angkasa untuk terbenam di barat, sedangkan Bumi tetap tidak bergerak. 

Copernicus  menerbitkan sebuah rangkuman singkat tentang gagasannya dalam sebuah karya yang disebut Commentariolus. Laporan tentang penelitiannya sampai ke Jerman dan Roma. Pada awal tahun 1533, Paus Klemens VII mendengar tentang teori Copernicus. Dan, pada tahun 1536, Kardinal Schönberg menyurati Copernicus, mendesak dia untuk menerbitkan catatan lengkap gagasannya. Georg Joachim Rhäticus, seorang profesor di Universitas Wittenberg di Jerman, begitu penasaran oleh karya Copernicus sampai-sampai ia mengunjungi Copernicus dan akhirnya menghabiskan waktu bersamanya selama dua tahun. Pada tahun 1542, Rhäticus membawa pulang sebuah salinan manuskrip itu ke Jerman dan menyerahkannya kepada seorang tukang cetak bernama Petraeius dan seorang juru tulis sekaligus korektor tipografi bernama Andreas Osiander untuk dicetak.

Copernicus menghabiskan sebagian besar waktunya tatkala dewasa selaku staf pegawai Katedral di Frauenburg (istilah Polandia: Frombork), selaku ahli hukum gerejani. Copernicus tak pernah jadi astronom profesional, kerja besarnya yang membuat namanya melangit hanyalah berkat kerja sambilan. Beliau meninggal pada tanggal 24 Mei 1543 di Frauenburg, Prusia Timur, Polandia dalam usia 70 tahun.

Pemikiran/Penemuan :
Teori yang banyak tentang alam dari Copernicus ditulis dalam bukunya berjudul De Revolutionibus Orbium Caelestium, yang diijinkan dicetak semasa hidupnya. Teori tersebut nampaknya merupakan hasil imaginasi yang sangat panjang tentang kesulitan-kesulitan teori astronomi pada waktu itu yang masih berdasarkan pada spekulasi dari ahli-ahli filsafat zaman kuno.

Dalam teorinya, Copernicus menyatakan bahwa Bumi merupakan suatu planet yang lain, mereka bersama-sama mengelilingi Matahari dalam garis edar yang berbentuk lingkaran. Hal-hal yang dikemukakan Copernicus banyak mengandung kebenaran disamping pokok pembicaraannya yang bermutu, alasan-alasan yang dikemukakan sebagai pengetahuan yang baru.

Teori mengenai alam semesta yang menyatakan bahwa Matahari sebagai pusat peredaran sedang planet dan bintang berputar mengelilinginya terkenal dengan sistem heliosentris sebagai kebalikan dari sistem geosentris. Bersamaan dengan diterimanya sistem heliosentris tersebut dimulailah periode baru dalam sejarah perkembangan fisika yang lebih banyak menggunakan metode ekperimen dan ditinggalkannya metode deduksi dalam mengemukakan suatu pendapat.


Referensi:
Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Sejarah Fisika. Universitas Nusa Cendana

Maksi Klaping Maubuthy

Author & Editor

...........................................................................................