Rabu, 10 Februari 2016

Miskonsepsi Gaya Apung



Saat kita mengangkat benda di dalam air akan terasa lebih enteng daripada mengangkat benda di udara. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Banyak yang akan menjawab, “karena berat benda yang berada dalam air lebih kecil daripada berat benda di udara”. Atau, “berat benda berkurang ketika dimasukan ke dalam air”. Benarkah?



Untuk menjawabnya mari kita ingat kembali, apa itu berat? Berat benda (w) merupakan gaya yang dialami benda akibat pengaruh gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Besar gaya tersebut bergantung pada massa benda  (m) dan besar percepatan gravitasi (g) di tempat beda tersebut berada.

w = m . g 

Hal ini menunjukkan bahwa berat benda akan selalu tetap selama massa benda dan percepatan gravitasi tidak berubah. Berat yang terukur dari sebuah benda dalam zat cair merupakan berat semu yang merupakan resultan gaya berat benda (wb) dan gaya apung/gaya ke atas (Fa), karena sesuai dengan hukum Archimedes, “sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”,


di mana besar gaya apung bergantung pada massa jenis zat fluida (zat cair), besar percepatan gravitasi, dan volume zat cair yang terdesak oleh volume benda yang tercelup.


Sebenarnya berat benda diukur menggunakan dinamometer di udara sekalipun adalah berat semu, namun karena massa jenis udara sangat kecil, gaya apungnya juga kecil sehingga diabaikan.  Jadi, merupakan suatu kekeliruan jika dikatakan berat benda berkurang ketika dimasukan ke dalam zat cair.